KAI FA-50 Kandidat Kuat Pengganti Hawk 109/209 TNI AU
https://jakartagreater.com/kai-fa-50-kandidat-kuat-pengganti-hawk-109209-tni-au/
Indonesia dikabarkan berencana membeli Pesawat tempur FA-50 dari
produsen pesawat KAI asal Korea Selatan untuk menggantikan Hawk 109/209
milik TNI AU. Sebelumnya, gaung penggantian armada tempur Hawk 109/209
ini hampir tidak terdengar di kalayak media, bahkan pada gelaran
dirgantara Singapura Airshow, tepatnya 16 Februari 2016 lalu dilakukan
kesepakatan upgrade RWR Finmeccanica SIER untuk meningkatkan kemampuan
Hawk TNI AU.
santernya informasi penggantian Hawk 109/209 milik TNI AU, diperoleh
dari data list daftar belanja alutsista 2016 – 2019. Tidak
tanggung-tanggung Pemerintah RI mengalokasikan pengadaan 12 unit FA-50
buatan Korea Aerospace Industries (KAI) untuk memperkuat pertahanan
wilayah udara Nusantara.
Kandidat FA-50 sebagai pengganti Hawk di barisan pertahanan udara RI
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor usia dan faktor Joint Program
KF-X / IF-X Korea Selatan – Indonesia.
Dari faktor usia, Hawk TNI AU tiba di Indonesia pada tahun 1997 dalam
kondisi baru. Jika dihitung usianya, maka usia pakai Hawk di Indonesia
sudah mencapai 19 tahun. Namun perlu di ingat penggantian pesawat bukan
berdasarkan usia tetapi jam terbang.
Faktor kedua adalah kejasama prestisius Joint Program KF-X/IF-X Korea
Selatan – Indonesia. Dasar pertimbangnya adalah sama ketika Indonesia
memutuskan membeli T-50 atau TA-50 yang juga dipengaruhi oleh faktor
tersebut.
Pesawat tempur FA-50 produksi Korea selatan adalah varian yang paling
canggih dari keluarga T-50. Pesawat tempur ini didesain berdasarkan
platform Jet Trainer T-50 yang ditawarkan sebagai pesawat serang ringan
yang canggih dan efisien dengan harga yang terjangkau.
FA-50 memiliki panjang 13.14m, lebar 9.45m dan tinggi 4.82m. Berat
kosong pesawat adalah 6.47 ton. Pesawat ini dapat lepas landas dengan
berat kotor maksimum 12.3ton.
Pada awalnya FA-50 dilengkapi dengan Radar Lockheed Martin APG-67.
Namun dengan literasi saat ini FA-50 telah dilengkapi dengan Radar Elta
Systems EL/M-2032 pulse Doppler.
Dengan jangkauan lebih dari 60 mil, EL/M-2032 mampu mendukung senjata
dengan kemampuan BVR. Di masa mendatang Upgrade FA-50 dapat menggunakan
radar AESA EL/M-2052, yang akan memberikan kemampuan pesawat jauh lebih
baik.
Kokpit tandem FA-50 dapat membawa dua awak. Kokpit dilengkapi dengan
head up display layar lebar (HUD), Display warna multifungsi (MFDs),
instrument mesin digital, Hands On Throttle and Stick (HOTAS), kontrol
atas depan terintegrasi dan kursi ejeksi zero-zero, sistem kontrol
penerbangan digital fly-by-wire, tongkat aktif, daya listrik cadangan,
break by wire digital dan triple redundant electrical system. Kokpit
juga mengintegrasikan Oksigen On Board Generation Systems (OBOGS),
dengan fitur Night Vision Imaging System (NVIS) memungkinkan pesawat
menjalankan misi pada siang dan malam hari.
Sedangkan avionik terdiri dari Inertial Navigation System/Global
Positioning System (INS/GPS), komputer misi terintegrasi, identifikasi
teman atau musuh (IFF), radar altimeter, radar multimode, store
management system, radio UHF/VHF, data link taktis Link 16, sistem
transfer data dan rekaman, Radar Warning Receiver (RWR) dan Counter
Measure Dispensing System (CMDS).
Pesawat FA-50 dapat membawa beban senjata hingga 4,5 ton (9,920lb).
Pesawat ini dapat dipersenjatai dengan rudal udara ke udara jarak pendek
AIM-9 Sidewinder, rudal taktis udara ke darat AGM-65 Maverick (AGM),
bom GBU-38 / B Joint Direct Attack (JDAM), CBU- 105 Senjata Sensor Fused
(SFW), bom Mk-82 Low Drag General Purpose (LDGP) dan Bom Cluster (CBU).
FA-50 juga dilengkapi dengan Gatling gun tiga laras 20mm dan LAU-3/A
tabung19 roket 2,75mm Folding Fin Aerial Rockets (FFAR).
Mengingat bahwa EL/M-2032 sudah bisa mendukung rudal buatan Israel
Derby BVR, tidak ada alasan untuk meragukan bahwa FA-50 tidak bisa
menambahkan senjata lain pada sayapnya seperti rudal Python 5 high-off
boresight. Itu berarti bahwa FA-50 juga mampu membawa Rafael Litening II
targeting pod.
FA-50 ditenagai mesin General Electric F404-GE-102 turbofan dengan
daya dorong 17,700lbf dengan afterburner memaksimalkan kecepatan pesawat
hingga 1,837.5km/ jam (1,5 Mach). Kinerja mesin dikendalikan oleh
sistem dual channel Full Authority Digital Engine Control (FADEC).
Pesawat dapat membawa 568L bahan bakar tambahan dalam tangki eksternal.
Jika rencana mengakuisisi FA-50 itu benar akan diwujudkan, maka
Indonesia menjadi negara kedua pemakai FA-50 setelah Filipina. Filipina
diketahui telah melakukan order pembelian 12 unit FA-50 senilai US$450
juta. Lepas dari FA-50, kabar baiknya Kemhan akan melengkapi T-50I
Golden Eagle TNI AU dengan sistem radar berikut suku cadangnya.
(marksman/ sumber : angkasa dan wikipedia.edu)
Perbedaan FA-50 dengan T-50i
Perbedaan FA-50 dengan T-50i
T-50, 인도네시아로 `수출 비행`_2013년 9월 10일
And the last, back to the main point.
Tujuan dari mengubah T-50 menjadi FA-50 adalah untuk meningkatkan
kemampuan tempur TNI AU, dan sepertinya akan di plot sebagai mesin ronda
terdepan penjaga langit nusantara bersama F-16 Block 52id. Sedangkan
Su-35, Su-27, Su-30, Su-34 dan Rafale akan di plot sebagai mesin tempur
utama menanti lawan yang sepadan.
Perbedaan T-50i dengan FA-50 tentu saja terletak di sistem avionik, radar, dan kemampuan persenjataan yang mampu di embannya. Perubahan agar menjadi FA-50 sejati diantaranya mengganti radar dengan daya endus lebih luas. Mampu membawa persenjataan dari Barat (sidewinder), Rusia (KH series, R series) , lokal (P series) dan mungkin Rudal Petir V-101 nya PT Pindad. Jika ini terjadi, alamak FA-50 hasil oprekan TNI AU ini bakal lebih digdaya ketimbang FA-50 orisinalnya. Luar biasa.
Perbedaan T-50i dengan FA-50 tentu saja terletak di sistem avionik, radar, dan kemampuan persenjataan yang mampu di embannya. Perubahan agar menjadi FA-50 sejati diantaranya mengganti radar dengan daya endus lebih luas. Mampu membawa persenjataan dari Barat (sidewinder), Rusia (KH series, R series) , lokal (P series) dan mungkin Rudal Petir V-101 nya PT Pindad. Jika ini terjadi, alamak FA-50 hasil oprekan TNI AU ini bakal lebih digdaya ketimbang FA-50 orisinalnya. Luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar