Rabu, 20 Desember 2017

HAWKER HUNTER F-4









 






saat akan dibawa ke Lanud Abdulrahman Saleh Malang


posisi terakhir di depan Koopsau Biak, Papua
by Wempy Tirta


saat tiba di Lanud Abdulrahman Saleh Malang untuk restorasi
 


 

 by SamsUdin Putranto Hanafi @Malang
kondisi siap diberangkatkan ke Muspurdirla

by JaniSari






Hawker Hunter F4 Royal Netherlands Air Force Walkaround Video. DJI Osmo Pocket.








HAWKER HUNTER F-4

Pesawat ini sebenarnya bukan pesawat inpentarisnya TNI-AU, tetapi pada tahun 1962 saat Belanda masih di Papua khususnya Lanud Biak, pesawat inilah yang menjadi tandingan pesawat-pesawat TNI-AU dalam rangka pembebasan Irian Jaya. Kebetulan masih tersisa satu di Lanud Manuhua-Biak, maka untuk melengkapi koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta (Muspusdirla) itulah pesawat ini dipindahkan. Sama "kasus'nya dengan pesawat Zero Kamikaze Jepang dan Boeing PT-17 yang sudah berada di Muspusdirla terlebih dahulu

TNI AU Putuskan Restorasi Hawker Hunter Eks AU Belanda  Jum'at, 22-12-2017 TSM-
Beberapa saat yang lalu, admin pernah menurunkan tulisan mengenai kisah monumen pesawat tempur Hawker Hunter ‘rahasia’ di halaman pangkalan udara TNI AU Biak, yang sebenarnya merupakan eks Angkatan Udara Kerajaan Belanda.
Detasemen jet tempur Hawker Hunter AU Kerajaan Belanda tersebut ditugaskan ke pangkalan udara Mokmer, Biak, untuk mencegah pasukan Republik Indonesia melancarkan operasi militer atas Papua Barat, yang tak mau diserahkan Belanda ke pangkuan Ibu Pertiwi. Andai pecah perang, jet tempur Belanda tersebut akan berhadapan dengan MiG-17 dan MiG-21 TNI AU.
Admin di akhir tulisan menyarankan agar jet tempur Hawker Hunter tersebut dievakuasi dan direstorasi karena pernah menjadi bagian sejarah operasi militer Trikora, walaupun ada di pihak yang berseberangan. Nah entah apakah tulisan admin dibaca oleh TNI AU, atau memang hanya kebetulan belaka, ternyata kemudian terbetik kabar bahwa TNI AU kemudian memang mengevakuasi monumen tersebut dengan cara melepasnya satu-persatu.
Kepala Staf Angkatan Udara yang kemudian dipromosikan menjadi Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, memang dikenal sebagai seorang Perwira tinggi TNI yang sangat peduli terhadap sejarah. Sepanjang pengabdiannya sebagai KSAU, berbagai pesawat bersejarah TNI AU seperti Cureng, A-4 Skyhawk, dan bahkan C-130 Hercules direstorasi sesuai kondisi asli dan dipamerkan di museum, seperti diberitakan Detik dan Kompas (29/9) dengan bantuan masyarakat sipil penggemar dirgantara.
Hawker Hunter F.Mk.4 tersebut dievakuasi ke Depohar 30 Malang, dimana para prajurit dari Skadron Teknik 044 akan berupaya memperbaiki kembali ke kondisi aslinya. Begitupun, kondisi pesawat dengan nomor registrasi 112 tersebut dalam kondisi yang tidak sempurna. Berpuluh tahun dibiarkan di udara terbuka yang lembab, diterpa panas dan hujan berganti membuat banyak komponen kena korosi atau hilang. Apalagi pesawat tersebut aslinya juga mengalami kerusakan akibat pendaratan yang tidak sempurna.. (Aryo Nugroho)
Posted : RC/TSM/https://c.uctalks.ucweb.com/…/5b06b80848d544f1bc567558ff4e8…
 http://militermeter.com/tni-au-lakukan-restorasi-hawker-hunter-eks-au-belanda/
 http://www.indomiliter.com/hawker-hunter-f4-jadi-koleksi-museum-dirgantara-mandala/
http://militermeter.com/pesawat-hawk-hunter-milik-belanda-jadi-koleksi-museum-dirgantara-2/


 Spesifikasi Hawker Hunter F4
– Engine: Rolls Royce Avon 115
– Power: 8,000lb (3.628 kg) thrust
– Crew: 1
– Wing span: 10,26 meter
– Length: 14 meter
– Height: 4,01 meter
– Empty Weight: 6.045 kg
– Maximum Weight: 8.935 kg
– Max Speed: 1.105 km per jam
– Service Ceiling: 15.240 meter
– Range: 2.655 km without tanks
– Armament: Four 30mm Aden cannons
– Bomb-load: 907 kg carried externally

 Om Janisari membagikan ceritanya sbb
Jadi ini adalah bagian dari skuadron Hawker Hunter militer Belanda yg disiapkan di lapter Mokmer Biak (sekarang lanud Manuhua) utk menghadapi kekuatan Indonesia saat Operasi Trikora.
Pada bulan Agt 1962, salah satu pesawat tsb mengalami kerusakan saat terbang dan mendarat darurat dalam kondisi rusak parah di pinggir landasan Mokmer.
Pada saat Belanda angkat kaki, kokpit pesawat tsb dibakar Belanda agar avionik2 sensitif tdk jatuh ke tangan Indonesia...Sempat teronggok jadi bangkai dan lalu dijadikan monumen di lanud Manuhua, sebelum direstorasi dan menjadi penghuni Museum Dirgantara Jogja. Saat ini sedang dalam proses instalasi.

Om SamsUdin Putranto Hanafi punya cerita sbb

Hawker itu dibangun seperti  mock up .. ejection seat dari ex hawk MK53 ..panel instrumen kita bikin pakai plat alumunium yang ditambahi replika indikator2.. Kanopi buatan depohar 10 bandung. Droptank modifikasi dari droptank hawk mk 53..Strut landing gear lupa saya kayak e bekas nya A4 skyhawk.. Kenapa ga pake onderdil asli? harganya ngga ada yang masuk akal.. Yang berani beli cuman kolektor.Pesawat ini guede banget sampe dibawa 2 sortie hercules

L/g asli bawaan hunter.. Wheel. Pakai A-4 skyhawk sama hawk MK. 53,droptank,ejection seat pakai ex MK. 53 yg dimodifikasi..kanopy bikin di pengrajin di bandung. Total hampir 4 bulan lebih kita dulu ngerjain hunter ini


sortie pertama bagian depan
sortie kedua
kalau lihat foto yg diatas itu ketawa2 sendiri saya.. Dulu herky yang bawa dia itu jaman trikora pesawat yang dicari2 hawker hunter.. Sekarang tanpa dendam si herky bawa hawker hunter buat direstorasi..


Mokitnya boleh dipilih dari beberapa pabrikan sebagai berikut ;


 







beberapa rakitan modeller manca negara ;








Senin, 16 Oktober 2017

BEECHCRAFT KING AIR 350i





by defence study

by jawapos.com

Deni Akip





TNI AL Patroli Laut dengan Formasi Pesawat



BEECHCRAFT KING AIR-350i
 

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., secara langsung meresmikan Pesawat Udara (Pesud) satu unit Beechcraft King Air dan dua unit Helikopter Panther AS 565 Mbe HS-4203 dan HS-4204 yang menandakan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) tersebut resmi masuk jajaran Penerbangan TNI AL, Jumat (13/10/2017) di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya
Pesawat Beechcraft tipe King Air 350i U-6401 ini, merupakan pesawat buatan Beechcraft, Wichita, Kansas USA, yang akan melengkapi Alutsista di jajaran Penerbangan Angkatan Laut sebagai pesawat angkut personel VVIP di bawah Komando Skuadron 600 Wing Udara 1. Pesawat jenis ini memiliki mesin ganda berkekuatan 1.050 HP, Double Engine Turbotrop dan berbahar bakar Avtur.
Selain itu Helikopter Panther AS 565 Mbe merupakan Helicopter Naval Version buatan Airbus Helicopter sehingga mampu melaksanakan operasi di laut dan mendarat di Kapal Perang. Helikopter ini merupakan Multi Role Helicopter yang memiliki kemampuan untuk Maritime Surveillance, Search and Rescue, Maritime Patrol, Medical Evacuation, and Anti Submarine Warfare. Helikopter Panther AS 565 Mbe HS-4203 dan HS-4204 akan melengkapi alutsista di jajaran Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut sebagai Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) di bawah komando Skuadron 400 Wing Udara 1.

Dalam amanatnya Kasal mengatakan bahwa, Penerbangan TNI Angkatan Laut secara bertahap mulai tahun 2015 sampai dengan 2019 akan terus mengembangkan Alutsista Pesud untuk fungsi anti kapal selam, anti kapal permukaan, pendaratan lintas helikopter, dukungan logistik taktis dan Pesud Latih. Kebutuhan pesawat tersebut tentunya untuk menjawab ancaman yang menggangu eksistensi keamanan dan kedaulatan yurisdiksi perairan nasional yang memiliki nilai strategis baik untuk kepentingan pelayaran, perdagangan, komunikasi, perikanan, pertambangan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, saat ini TNI Angkatan Laut sedang melaksanakan modernisasi alutsista secara bertahap. Hal ini ditandai dengan datangnya satu unit Pesud jenis King Air 350i buatan Beechcraft USA guna memperkuat pusat Peuspenerbal sebagai Pesud angkut taktis dengan Tail Number U-6401”, kata Kasal.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Puspenerbal Laksma TNI Manahan Simorangkir, S.E., M.Sc., para Pejabat Utama Mabesal, para Pangkotama TNI AL, serta para Penerbang TNI AL.



Mokitnya :