BOEING F-15 ID
Ini kecanggihan F15EX buatan AS yang membuat TNI AU terpesona
Pesawat multi-role combat aircraft F-15EX dari Amerika Serikat yang disebut akan dibeli oleh TNI AU dalam Rapim TNI pada 16 Februari 2021.
F-15 model terbaru ini memiliki airframe dan prosesor yang lebih kuat serta sistem kontrol penerbangan yang lebih canggih.
Jet tempur baru Boeing F-15EX dapat menembakkan senjata hipersonik, memiliki kecepatan terbang supersonik 2.5 Mach dan terbang semi-otonom. Rencana pengadaan 15 unit Boeing F-15EX bersama 36 unit Dassault Rafale dari Perancis disampaikan Menhan Prabowo Subianto saat memberikan briefing dalam Rapim TNI.
Pesawat jet F-15EX dengan dua kursi ini memiliki sistem peperangan elektronik Eagle Passive/ Active Warning dan Survivability System yang dibuat oleh BAE Systems. Pada bagian radar, dilengkapi dengan radar AN / APG-82 Raytheon Technologies, kontrol penerbangan kokpit digital.
Jet tempur F-15EX memiliki fitur kontrol penerbangan fly-by-wire, dengan kabin kokpit digital serta didukung oleh sistem komputer ADCP-II Honywell. Diharapkan, 6 unit F-15 EX sudah tiba di Tanah Air sebelum 2022.
F-15EX sekarang dapat membawa 12 rudal serta elemen persenjataan standarnya untuk memasukkan rudal AIM-120D, AIM-9x, dan JDAM. Jet ini memiliki tambahan kinerja daya dorong dan peningkatan kemampuan membawa senjata yang menempatkan dua stasiun senjata baru lebih jauh di sayap.
Dengan berbagai keunggulan diatas, tidak heran TNI AU akhirnya terpesona dan menetapkan pilihannya pada jet tempur canggih buatan paman sam tersebut
Pesawat tempur F-15EX Pesanan Indonesia Kemungkinan Tidak Akan Dilengkapi Epawss.
Untuk diketahui bahwa teknologi EPAWSS oleh BAE Systems dibuat untuk memodernisasi F-15 agar dpt menghadapi peperangan elektronik yg diperuntukkan untuk pesawat tempur Angkatan Udara AS, sehingga dengan epawss, pesawat dpt terlindungi scr maksimal dan efektivitas misi dan kemampuan bertahan hidup dapat terlaksana.
Teknologi EPAWSS menawarkan peringatan radar yg terintegrasi penuh, geo-lokasi, kesadaran situasional, dan solusi perlindungan diri untuk mendeteksi dan mengalahkan ancaman permukaan dan di udara.
Dengan kelengkapan peperangan elektronik tercanggih, Epawss ini memungkinkan F-15 melakukan penetrasi yang lebih dalam terhadap sistem pertahanan udara yg telah terintegrasi scr modern. Selain itu dpt memberikan kemampuan yg lebih responsif untuk melindungi awak pesawat dari segala ancaman.
Penggunaan teknologi EPAWSS pada F-15 adalah merupakan salah upaya BAE Systems untuk menjadikan pesawat ini menjadi semakin canggih krn telah dilengkapi dgn diDigital Electronic Warfare System (DEWS) yg merupakan sistem peperangan elektronik terbaru yang dikembangkan untuk kebutuhan pesawat AS dan negara-negara sekutunya.
Bila Epawss F-15EX pesanan TNI AU harus dilepas dan tidak dimasukkan kedalam satu paket pembelian yang utuh, maka tentu saja hal tersebut sangat mengecewakan dan tidak menguntungkan bagi penempur TNI AU.
EPAWSS atau Eagle Passive Active Warning Survivability System adalah perangkat digital peringatan dini untuk ancaman terhadap F-15 tersebut (baik berupa kuncian radar ataupun rudal) dalam berbagai rentang spektrum elektromagnetik, baik radar maupun infra merah.
EPAWSS mampu menyimpan data spektrum elektromagnetik yang diarahkan pada F-15, lalu mengidentifikasi ancaman yang datang, menganalisisnya lalu memprioritaskan mana ancaman paling berbahaya serta membantu pilot menentukan senjata apa (yang dibawa F-15) yang paling tepat untuk menetralisir ancaman tersebut.
Saking canggihnya, EPAWSS disebut-sebut sebagai satu-satunya perangkat yang memungkinkan Amerika melumpuhkan rudal pertahanan udara jarak jauh canggih sekelas S400 Triumf buatan Rusia, di luar serangan dengan armada jet tempur siluman (stealth).
Meski mengundang tanya bagi sebagian pihak, sebenarnya posisi Amerika dalam hal ini (jika benar tidak mengizinkan ekspor EPAWSS ke Indonesia) sudah bisa diduga sebelumnya. Terutama jika kita cermat membaca sebuah paragraf dalam rilis DSCA (Defense Security Cooperation Agency) setiap kali ada penjualan senjata Amerika ke negara lain.
Paragraf yang selalu ada dalam setiap rilis DSCA tersebut memang seakan-akan sebuah barisan kalimat yang “diulang-ulang” sehingga setelah sekian lama, pembaca yang tidak jeli dapat mengabaikannya.
Kalimat tersebut berbunyi: “The proposed sale of this equipment and support will not alter the basic military balance in the region.”
Dengan kata lain, dalam menjual alutsista buatannya, Amerika selalu memperhitungkan faktor geopolitik dan keseimbangan kekuatan militer di kawasan yang bersangkutan.
Dalam hal F-15EX untuk Indonesia (sekali lagi, jika Amerika memang mengizinkan penjualannya) maka tentunya Amerika akan memperhitungkan keseimbangan kekuatan militer yang terjadi sesudahnya. Seperti misalnya perimbangan kekuatan dengan Australia, Malaysia, dan Singapura yang bertetangga paling dekat dengan Indonesia.
by Hizkia Steven
its, satriyo
Amerika "Indonesia, Silahkan Beli F-15 Kami"
APA SIH KEHEBATAN F 15EX?
What Makes New America’s F-15EX So Excellent
F15ID Future Indonesia TNIAU Multirole Strike Fighter
MODEL KIT
F-15E Strike Eagle - kit model GWH skala 1/72 - model pesawat