by aviadejavu.ru-Site-Crafts-Craft31675.htm
MONUMEN PESAWAT BRAVO ;
2. di depan lembaga kesehatan gigi pondok gede, halim PK
3. di lanud letkol wisnu, buleleng, bali
4.@Rumah sakit TNI-AU Yogyakarta
6. @Lap AAU Yogyakarta
7. @Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta Juli 2017 by R Aqil Pratama
FFA AS-202 Bravo Trainer Aircraft TNI AU,
Indonesian Air Force Walkaround Video, DJI Osmo Pocket
by Eric Moya Walkaround
by Eric Moya Walkaround
8. @carefour ujung aspal bekasi
9. di Pintu Gerbang Kompleks KTC, Taliwang, pulau Sumbawa Barat NTB
10. di depan kantor Dinas PendidikanLumajang Jatim
GILA LO NDRO ADA PESAWAT NYANGKUT DI TIANG BUNDERAN.
provinsi NTB
11.Menjelajahi pesawat yg tidak terpakai PART 1 smk lanud iswahyudi
12 lap bhakti karya lanud Abdurachman Saleh Malang (Mesuem dirgantara a sulaksono)
13 Universitas Sebelas Maret Solo
13 Universitas Sebelas Maret Solo
Panglima TNI Resmikan Monumen Pesawat Terbang UNS
14 SMA Angkasa Adisucipto Yogyakarta
menyelamatkan sejarah untuk menjadi sejarah baru di
SMA Angkasa Adisutcipto (AS-202 Bravo LM-2007)
Laporan Khas Redaksi :: Bravo, Pesawat latih Mula
The FFA AS 202 Bravo
is an Italian-designed Swiss primary flying trainer aircraft based upon the Siai-Marchetti S.202 Bravo, first flown in 1969, entering service in 1976. The FFA AS 202 is powered by a Textron Lycoming AEIO-360-B1F flat-four piston engine providing a top speed of 320 kmh and a range of 1140 km. The FFA AS 202 carries a pupil and instructor and has provision to carry a passenger in the rear of the cockpit.
Pesawat ini digunakan TNI-AU sebagai pesawat latih mula (LM) dan nampaknya masih operasional,
Monumenya saat ini dapat dilihat di ;
- komplek Dirgantara II tepi jalan arah Pondok Gede Jakarta Timur,
- di Lanud Wisnu Buleleng Bali (sumber indoflyernet)
- Muspurdirla Yogya
- Carfour ujung aspal bekasi
- NTB
Jum'at,29-12-2017
Seolah sebagai hadiah ulang tahun ke 59 Provinsi Nusa Tenggara Barat yang jatuh pada 17 Desember yang lalu dan juga sebagai wujud apresiasi atas konsistensi Provinsi NTB dalam memajukan giat kedirgantaraan, NTB akhirnya akan memiliki monumen pesawat TNI AU.
Seolah sebagai hadiah ulang tahun ke 59 Provinsi Nusa Tenggara Barat yang jatuh pada 17 Desember yang lalu dan juga sebagai wujud apresiasi atas konsistensi Provinsi NTB dalam memajukan giat kedirgantaraan, NTB akhirnya akan memiliki monumen pesawat TNI AU.
Pesawat
kebanggaan TNI AU jenis AS 202 Bravo rencananya akan dijadikan monumen dan
didirikan di dua tempat yang berbeda,satu di pulau Lombok yakni di Bundaran Bandara
Selaparang Kota Mataram dan satu lagi di Pulau Sumbawa di kawasan KTC Taliwang Kabupaten
Sumbawa Barat, dimana kedua monumen pesawat tersebut dapat terwujud atas
prakarsa dari Komandan Lanud Rembiga Kolonel Pnb Dodi Fernando, SE, MSoc.Sc dan
Walikota Mataram H. Ahyar Abduh juga Bupati KSB Dr. Ir. H. W, Musyafirin., M.M.
Dengan
berdirinya monument pesawat TNI AU di Nusa Tenggara Barat ini diharapkan akan
menambah kecintaan dan kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Barat akan TNI AU
dan kedirgantaraan Nasional selain itu diharapkan ini bisa menjadi ikon untuk memotivasi
generasi muda NTB untuk menjadi Ksatria pengawal dirgantara dengan bergabung
menjadi prajurit TNI AU, jelas Danlanud Rembiga.
Pesawat AS 202
Bravo ini merupakan pesawat kebanggaan TNI AU yang diproduksi oleh gabungan
perusahaan Swiss dan Italia. Pesawat latih dasar ini telah dioperasikan oleh
Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU untuk mencetak para penerbang kebanggaan TNI
AU sejak dekade 1980an. Jadi dapat dikatakan pesawat inilah yang melahirkan
para ksatria pengawal dirgantara para pilot militer kebanggaan Indonesia
termasuk para penerbang putra
daerah NTB yang jumlahnya tak sedikit karena potensi putra daerah NTB sangatlah potensial.
daerah NTB yang jumlahnya tak sedikit karena potensi putra daerah NTB sangatlah potensial.
Monumen pesawat
ini merupakan simbol kecintaan serta kebanggaan masyarakat NTB
akan dunia kedirgantaraan sekaligus dengan berdirinya monument ini melambangkan
kedekatan masyarakat NTB dengan TNI AU.
akan dunia kedirgantaraan sekaligus dengan berdirinya monument ini melambangkan
kedekatan masyarakat NTB dengan TNI AU.
Modelkitnya belum ditemukan pabrikan yang membuat baik skala 1:48 maupun skala 1:72, jika ingin membuat dg memodivikasi dari mokit sejenis, mungkin Zlin Z-142C merk Auster skala 1/72 yg paling mirip.
rakitan berikut adalah karya what if Ida Bagus Indrayana - Indonesia Scale Model Society (ISMS)
Berikut dibawah ini mokit dari Flanker List dengan bahan dari SF-26
berikut perbandingan Bravo dan SF-260
Berikut dibawah ini mokit dari Flanker List dengan bahan dari SF-26
berikut perbandingan Bravo dan SF-260
Tidak ada komentar:
Posting Komentar