by Landy Roy Panji
by Erliansyah Abubakar
Pegasus by Arbi Kurnia
Pegasus by Eko Budi Raharjo
Heli TNI AU Lanud Suryadarma
EC 120 Colibri antri landing
EC 130
Detik-detik take-off heli AU Dilapangan silang monas
Bagaimana cara Helikopter terbang?
Eurocopter EC-130 Colibri
Helicopter latih ini masih digunakan TNI-AU dengan pangakan di Lanud Suryadarma Kalijati, Subang Jawa Barat webesite http://www.skyscrapercity.com, TNI-AL juga menggunakan heli ini dengan pangakalan di Lanud Juanda Surabaya. Sementara TNI-AD berpangkalan di Lanud A.Yani Semarang.
Pertama kali mengudara pada tanggal 9 June 1995, dan per 2008 pihak
pabrikan telah mengirimkan lebih dari 550 Colibri ke berbagai pelanggan.
Desain kabin Colibri yang lebar membuatnya cocok untuk berbagai misi
sipil dan parapublic, seperti transportasi utilitas, transportasi lepas
pantai, pelatihan, penegakan hukum, evakuasi korban dan transportasi
perusahaan. Uniknya, Colibri dilengkapi ruang bagasi dengan penutup di
samping. Ruang bagasi ini dapat dimuati volume hingga 282 pounds.
Seperti halnya NBO-105, pada bagian belakang terdapat dua pintu kecil untuk keperluan medical evacuation (medevac). Guna mendukung moving cargo, Colibri dapat membawa beban hingga 700 Kg lewat kabel sling.
Material EC120B Colibri
sebagian besar dibangun dari bahan komposit dan memiliki rotor ekor
Fenestron, sehingga helikopter mengeluarkan bunyi yang minim saat
menjelajah. EC120B sudah mengacu pada standar FAR 27 yang dilengkapi
kursi pengaman anti crash dan sistem bahan bakar yang tidak akan meledak jika terjadi kecelakaan.
Selain peran sipil, beberapa negara seperti Perancis, Spanyol, Cina,
dan Indonesia menggunakan Colibri di ranah militer. Heli digunakan untuk
pelatihan, observasi dan misi pengangkutan ringan. Di Indonesia
sendiri, helikopter ini digunakan oleh TNI AL, TNI AU dan TNI AD sebagai
heli latih di ketiga angkatan. 10 unit Colibri menggantikan peran Bell
47G Soloy yang telah memperkuat TNI AU sejak awal Juli 1978 sebagai
bentuk hibah pemerintah Australia. Sementara di lingkungan Puspenerbal
TNI AL, keberadaan 3 unit Colibri menggantikan heli Alouette II. Di
Puspenerbad TNI AD, keberadaan Colibri di daulatt sebagai penggantiu
helikopter Hughes C300 yang telah usang. (Deni Adi)
Heli
yang lahir di Eropa dengan pabrikan Eurocopter ini, sekarang berada di
bawah naungan Airbus Helicopter. EC-120B Colibri, salah satu heli latih
sekaligus heli SAR ringan yang dioperasikan oleh Skadron Udara 7 TNI-AU
( @militer.udara ). Skadron Udara 7 sendiri memiliki callsign "Pegasus"
dan sempat juga menjadi Helikopter Aerobatik dengan julukan The Dynamic Pegasus ( @thedynamic_pegasus ).
.
Colibri mempunyai kecepatan maksimum 223 KM/H dengan Ketinggian Maksimum 17.000 feet dan kemampuan terbang hingga jarak 710 Km.
Digunakan oleh TNI-AU sejak 2001, Colibri didapuk untuk menggantikan Bell 47G Soloy yang saat ini sudah beristirahat di Museum Dirgantara Mandala, Yogyakarta. Saat ini, TNI AU mengoperasikan 12 unit heli bertenaga mesin Turbomeca Arrius 2F Turboshaft tersebut. Helikopter ini mampu mengangkut 4 penumpang dan 2 pilot dengan pertimbangan berat tertentu. hehe, normalnya sih 3 penumpang dan 2 pilot. by angkasa aviapedia
.
Colibri mempunyai kecepatan maksimum 223 KM/H dengan Ketinggian Maksimum 17.000 feet dan kemampuan terbang hingga jarak 710 Km.
Digunakan oleh TNI-AU sejak 2001, Colibri didapuk untuk menggantikan Bell 47G Soloy yang saat ini sudah beristirahat di Museum Dirgantara Mandala, Yogyakarta. Saat ini, TNI AU mengoperasikan 12 unit heli bertenaga mesin Turbomeca Arrius 2F Turboshaft tersebut. Helikopter ini mampu mengangkut 4 penumpang dan 2 pilot dengan pertimbangan berat tertentu. hehe, normalnya sih 3 penumpang dan 2 pilot. by angkasa aviapedia
Spesifikasi EC120B Colibri
- Crew: 1 or 2 pilots
- Capacity: 4 passengers
- Length: 9,6 meter
- Rotor diameter: 10 meter
- Height: 3,4 meter
- Empty weight: 991 kg
- Useful load: 724 kg
- Max. takeoff weight: 1,715 kg
Modelkit sudah saya peroleh dari merk Revell tipe EC-135 sehingga perlu dimodivikasi menjadi EC-130 sesuai yang digunakan TNI-AU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar