Jumat, 20 Agustus 2010

Eurocopter EC-130 Colibri

TNI  AL
pesawat digunakan oleh Skadron Lanud Juanda, Surabaya






TNI-AD
digunakan oleh Pusdik Penerbad, Lanud A.Yani, Semarang
 



by Erliansyah Abubakar




TNI-AU
 Pangkalan Skadron 7 Lanud Suryadharma, Kalijati





 by angkasa aviapedia
 









Pegasus by Arbi Kurnia
Pegasus by Eko Budi Raharjo



Heli TNI AU Lanud Suryadarma

 EC 120 Colibri antri landing








EC 130












Detik-detik take-off heli AU Dilapangan silang monas

Bagaimana cara Helikopter terbang?

Eurocopter EC-130 Colibri


Helicopter latih ini masih digunakan TNI-AU dengan pangakan di Lanud Suryadarma Kalijati, Subang Jawa Barat webesite http://www.skyscrapercity.com, TNI-AL juga menggunakan heli ini dengan pangakalan di Lanud Juanda Surabaya. Sementara TNI-AD berpangkalan di Lanud A.Yani Semarang.

  Pertama kali mengudara pada tanggal 9 June 1995, dan per 2008 pihak pabrikan telah mengirimkan lebih dari 550 Colibri ke berbagai pelanggan. Desain kabin Colibri yang lebar membuatnya cocok untuk berbagai misi sipil dan parapublic, seperti transportasi utilitas, transportasi lepas pantai, pelatihan, penegakan hukum, evakuasi korban dan transportasi perusahaan. Uniknya, Colibri dilengkapi ruang bagasi dengan penutup di samping. Ruang bagasi ini dapat dimuati volume hingga 282 pounds. Seperti halnya NBO-105, pada bagian belakang terdapat dua pintu kecil untuk keperluan medical evacuation (medevac). Guna mendukung moving cargo, Colibri dapat membawa beban hingga 700 Kg lewat kabel sling.

Material EC120B Colibri sebagian besar dibangun dari bahan komposit dan memiliki rotor ekor Fenestron, sehingga helikopter mengeluarkan bunyi yang minim saat menjelajah. EC120B sudah mengacu pada standar FAR 27 yang dilengkapi kursi pengaman anti crash dan sistem bahan bakar yang tidak akan meledak jika terjadi kecelakaan.
Selain peran sipil, beberapa negara seperti Perancis, Spanyol, Cina, dan Indonesia menggunakan Colibri di ranah militer. Heli digunakan untuk pelatihan, observasi dan misi pengangkutan ringan. Di Indonesia sendiri, helikopter ini digunakan oleh TNI AL, TNI AU dan TNI AD sebagai heli latih di ketiga angkatan. 10 unit Colibri menggantikan peran Bell 47G Soloy yang telah memperkuat TNI AU sejak awal Juli 1978 sebagai bentuk hibah pemerintah Australia. Sementara di lingkungan Puspenerbal TNI AL, keberadaan 3 unit Colibri menggantikan heli Alouette II. Di Puspenerbad TNI AD, keberadaan Colibri di daulatt sebagai penggantiu helikopter Hughes C300 yang telah usang. (Deni Adi)

Heli yang lahir di Eropa dengan pabrikan Eurocopter ini, sekarang berada di bawah naungan Airbus Helicopter. EC-120B Colibri, salah satu heli latih sekaligus heli SAR ringan yang dioperasikan oleh Skadron Udara 7 TNI-AU ( @militer.udara ). Skadron Udara 7 sendiri memiliki callsign "Pegasus" dan sempat juga menjadi Helikopter Aerobatik dengan julukan The Dynamic Pegasus ( @thedynamic_pegasus ).
.
Colibri mempunyai kecepatan maksimum 223 KM/H dengan Ketinggian Maksimum 17.000 feet dan kemampuan terbang hingga jarak 710 Km.
Digunakan oleh TNI-AU sejak 2001, Colibri didapuk untuk menggantikan Bell 47G Soloy yang saat ini sudah beristirahat di Museum Dirgantara Mandala, Yogyakarta. Saat ini, TNI AU mengoperasikan 12 unit heli bertenaga mesin Turbomeca Arrius 2F Turboshaft tersebut. Helikopter ini mampu mengangkut 4 penumpang dan 2 pilot dengan pertimbangan berat tertentu. hehe, normalnya sih 3 penumpang dan 2 pilot. by angkasa aviapedia

Spesifikasi EC120B Colibri
  • Crew: 1 or 2 pilots
  • Capacity: 4 passengers
  • Length: 9,6 meter
  • Rotor diameter: 10 meter
  • Height: 3,4 meter
  • Empty weight: 991 kg
  • Useful load: 724 kg
  • Max. takeoff weight: 1,715 kg
http://www.indomiliter.com/ec120b-colibri-helikopter-latih-tiga-angkatan/

Modelkit sudah saya peroleh dari merk Revell tipe EC-135 sehingga perlu dimodivikasi menjadi EC-130 sesuai yang digunakan TNI-AU

mokit rakitan modeller ;

by Gatot Widjoseno


beberapa pabrikan mokit sejenis EC 130


Tidak ada komentar:

Posting Komentar