Photo sebelum 2013
lokasi monumen @simpang kompleks AU Lanud Atang Senjaya, Semplak, Bogor photo sd 2017
agustus 2017 monumen dipindah ke Muspusdirla - Yogyakarta by tni au mil id
lokasi @Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta, Sept 2017 by FB TNI Angkatan Udara
by Wahyono
Mil MI-1 Hare Helicopter Walkaround Video, DJI Osmo Pocket + Gopro 7 2019
http://aviadejavu.ru/Site/Crafts/Craft19962.htm#en
Аэродром Мочище. Запуск и взлет Ми-1
Анатолий Бесфамильный Пилотаж на Ми-1 21.08.1977
Запуск Ми-1
Mil Mi-1 SM-1
~ Sebuah
helikopter yang terpajang gagah dan kokoh di atas tugu sebagai monumen dan
telah menjadi icon, ketika memasuki wilayah Lanud Atang Sendjaja (Ats), kini
akan menempati rumahnya yang baru di Museum Pusat TNI AU, Dirgantara Mandala
Yogjakarta. Dikutip dari Dispenau, Jumat (4/8/2017), jenis helikopter dimaksud
yang dijadikan sebagai monumen di Lanud Ats, adalah sebuah Mi-1 atau yang juga
dikenal dengan sebutan SM-1 dengan nomor body H-21. Menurut catatan sejarah
tentang Mi-1 ini, disebutkan bahwa berawal dari perjanjian kerja sama antara
Uni Soviet dengan Polandia ditandatangani tahun 1954 untuk memproduksi
helikopter Mi-1 di bawah lisensi.
Menjelang akhir tahun 1955 produksi pertama dengan menyandang nama SM-1 keluar pabrik meskipun hampir semua komponen termasuk mesin buatan Ivchenko dikirim dari Uni Soviet.
Menjelang akhir tahun 1955 produksi pertama dengan menyandang nama SM-1 keluar pabrik meskipun hampir semua komponen termasuk mesin buatan Ivchenko dikirim dari Uni Soviet.
Namun di tahun
1957, WSK-PZL mengeluarkan varian SM-1/300 yang telah mengadopsi mesin baru
Lit-3 buatan dalam negeri. Dua tahun berikutnya lahir SM-1/600 yang menggunakan
mesin AI-26V yang lebih bertenaga. Oleh karena itu, jalur produksi untuk
seluruh varian SM-1 mulai dihentikan pada bulan Desember 1965. Heli mungil ini
memang terbukti bandel dengan usia pakai yang lama, bahkan beberapa unit SM-1
masih terlihat terbang hingga tahun 1983. SM-1 termasuk salah satu alutsista
yang dibeli pada era Presiden Sukarno untuk digunakan dalam kampanye pembebasan
Irian Barat (Opersai Trikora).
Indonesia
kemudian membeli delapan unit SM-1 dari Polandia yang datang mulai tahun
1958-1959. Bersamaan dengan SM-1, dibeli pula 40 pesawat tempur LIM-5 (MiG-17)
dan sejumlah kecil pesawat serang ringan Avia B-33 (Ilyushin Il-10). Kedatangan
helikopter SM-1 itu juga membawa serta seorang instruktur terbang bernama
Richard Widskorsky. Ia turut membantu mendidik dan melatih dua orang pilot
dalam negeri, yakni Soewoto Soekendar dan Ashadi Tjahjadi untuk mengawaki SM-1.
Tahun 1965, Skadron 7 dibentuk sebagai wadah untuk menampung delapan unit SM-1
dan dua Bell-47J serta sebuah Mi-4. Helikopter di Skadron 7 bertugas sebagai
heli angkut khusus mendukung kegiatan kepresidenan dan heli latih yang
bermarkas di Lanud Semplak (sekarang Lanud Atang Sendjaja). Tahun 1961,
lantaran semakin banyaknya heli yang memperkuat TNI AU, maka Skadron Helikopter
ditingkatkan menjadi Skadron 6 yang diperkuat oleh 22 buah Mi-4. Dengan
perannya sebagai helikopter ringan angkut khusus dan latih, maka dapat
dimaklumi bila SM-1 tidak dilibatkan dalam operasi-operasi militer yang terjadi
pada masa tahun 1960-an. Namun setidaknya sebuah peran SM-1 tercatat dalam
operasi kemanusian pada bulan November 1965 dalam evakuasi kapal Corval
berbendera Norwegia yang kandas di pantai selatan Ujung Kulon. Masa bakti SM-1
di Tanah Air tidak berlangsung lama seperti halnya pesawat terbang dan
helikopter yang didatangkan dari Blok Timur yang mengalami kesulitan dalam
pengadaan suku cadang. Pasca pecahnya pemberontakan G30S/PKI, seluruh SM-1
dinyatakan non operasional pada tahun 1970. Beruntung, dari delapan unit yang
ada, masih tersisa sebuah SM-1 yang dijadikan monumen tepat di gerbang masuk
Lanud Atang Sendjaja, Bogor. Walaupun kini Skadron Udara 7 telah bergeser ke
Lanud Suryadarma, SM-1 (H-21) tetap bertengger di tempatnya dengan tenang.
Kini pesawat yang sudah puluhan tahun menjadi monumen di pintu masuk Lanud Ats dan jadi icon bagi masyarakat di Bogor, akan mengalami kepindahan tempat bertengger, yaitu di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogjakarta. Karena pesawat SM-1/Mi-1 (H-21) adalah pesawat bersejarah bagi TNI Angkatan Udara, oleh sebab itu sudah saatnya ditempatkan pada tempat penyimpanan benda-benda bersejarah yaitu museum, dimana seluruh warga negara Indonesia dapat berkunjung, melihat dan belajar tentang perjalanan sejarah pesawat tersebut. Oleh sebab itu, Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Hadi Tjajadi, SIP, memerintahkan agar pesawat Mi-1 (H-21) dipindahkan dari Lanud Ats untuk ditempatkan di Museum Pusat Angkatan Udara, Dirgantara Mandala sebagai sebuah bukti peninggalan bersejarah di TNI Angkatan Udara. Komandan Lanud Ats, Marsma TNI Irwan Is Dunggio, SSos, segera menindaklanjuti perintah tersebut dengan memimpin langsung pengerjaan pelepasan helikopter Mi-1 (H-21) dari atas tugu tempat terpajangnya untuk dipindahkan ke museum Dirgantara Mandala Yogjakarta. Keberadaannya yang sudah sangat lama bertengger sebagai monumen di Lanud Ats, sedikit menyulitkan pelepasannya. Namun dengan semangat dan kerja keras serta didorong oleh motivasi pengabdian yang tinggi dari Komandan Skatek 024, Letkol Tek Harjanto beserta tim, akhirnya H-21 dapat dilepas dari tempatnya, untuk selanjutnya akan dibawa ke Museum Pusat TNI AU, Dirgantara Mandala Yogjakarta.
Dimanapun engkau
berada, engkau akan tetap dikenang, dan semoga akan ada heli jenis lain yang
sudah tidak dapat dioperasikan lagi secara permanen, dapat dijadikan monumen di
tempat ex H-21, sehingga icon “tugu heli” tetap menjadi tanda pengenal ketika
memasuki wilayah Lanud Ats.(mec)
http://www.medanekspres.com/mi-1-h-21-di-monumen-lanud-ats-dipindah-ke-museum-pusat-tni-au/
https://tni-au.mil.id/konten/mil-mi-1-helikopter-latih-pertama-tni-au/https://www.kaskus.co.id/show_post/607a38e438c50669bf77842f/11/- mi-1
Modelkit telah saya peroleh dari merk Amodel skala 1:72, belum dirakit, nanti akan diwarnai dengan marking dan decal TNI-AU.
Modelkit telah saya peroleh dari merk Amodel skala 1:72, belum dirakit, nanti akan diwarnai dengan marking dan decal TNI-AU.
sekedar contoh dan pembangkit smangat untuk ngerakit
Beberapa pabrikan mokit :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar